80 Ustaz & Ustazah TPQ Terima Syahadah Diklat PCM Cilacap Utara

80 Ustaz & Ustazah TPQ Terima Syahadah Diklat PCM Cilacap Utara

pdmcilacap.com, Cilacap – Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Cilacap Utara melalui Majelis Pendidikan Kader dan Sumber Daya Insani (MPKSDI) menyerahkan syahadah bagi ustadz-ustadzah Taman Pendidikan Alquran (TPQ), Sabtu (13/9/2025). Acara berlangsung di Masjid At-Taqwa, Jalan Klepu, dihadiri pengurus PCM, kepala TPQ, serta peserta diklat.

Ketua MPKSDI PCM Cilacap Utara, Basuki menegaskan penilaian dalam kegiatan diklat dilakukan secara objektif berdasarkan hasil capaian masing-masing peserta. “Penilaian tidak direka-reka, melainkan sesuai nilai yang diperoleh dari usaha peserta dan bimbingan pengampu. Namun yang lebih penting dari sekadar angka adalah pengalaman yang didapat selama mengikuti diklat,” jelasnya.

Sebanyak 80 peserta dari 22 TPQ ditambah 3 peserta eksternal menerima syahadah sebagai bukti telah mengikuti rangkaian kegiatan diklat. Selain penyerahan syahadah, agenda juga diisi dengan sesi sharing nilai antar peserta dan panitia, sehingga menjadi refleksi bersama untuk peningkatan mutu pembelajaran alquran di tingkat TPQ.

Ketua PCM Cilacap Utara, Sriyono menekankan pentingnya kegiatan pelatihan bagi guru TPQ. “Pendidikan dan pelatihan guru-guru TPQ ini sangat penting untuk keberlangsungan TPQ di bawah binaan Muhammadiyah Cilacap Utara. Selama ini TPQ tidak terdaftar di Kemenag, dengan pelatihan ini menjadi salah satu syarat memperoleh izin operasional dari Kemenag. Setiap TPQ, gurunya ada yang memiliki syahadah,” ungkapnya.

Sebagai tindak lanjut, PCM Cilacap Utara melalui MPKSDI telah menyiapkan agenda tahsin Alquran lanjutan, setiap Sabtu untuk akhwat dan Ahad untuk ikhwan. “Harapannya, kegiatan ini dapat semakin meningkatkan kompetensi para ustadz-ustadzah dalam mendidik santri TPQ, sekaligus memperkuat peran TPQ sebagai garda depan pendidikan alquran di masyarakat,” tutup Sriyono. (fikr/san)

Majelis Hukum dan HAM, Berperan Aktif Mengadvokasi Masyarakat

Majelis Hukum dan HAM, Berperan Aktif Mengadvokasi Masyarakat

pdmcilacap.com, Cilacap – Rakor Majelis Hukum dan Hak Asasi Manusia (MHH) se-eks Karesidenan Banyumas berlangsung di ruang rapat Gedung Pimpinan Daerah (PDM) Cilacap, Sabtu (06/09/2027).

Peserta Rakor dari MHH PDM Cilacap, Banyumas, Purbalingga dan Banjarnegara, terkait program kerja di daerah dan pelaksanaan MHH Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Jawa Jateng.

Anggota Pimpinan Majelis Hukum dan HAM PWM Jawa Tengah, Gamalel Rifqi Samhudi menjelaskan ada 3 program kerja, yakni diskusi rutin mengenai pengetahuan ilmu Hukum dan HAM kepada warga masyarakat, inventarisir aset dan audit hukum, serta monitoring dan evaluasi Lembaga Bantuan Hukum (LBH) di tingkat PDM.

“Output yang diharapkan dari Rakor MHH PDM se-Banyumas Raya supaya aktif dan turut berkontribusi kepada masyarakat,” jelasnya.

Koordinator MHH se-eks Karesidenan Banyumas dan Ketua MHH PDM Cilacap, Suprapto mengungkapkan MHH PDM Cilacap menginventarisir aset dan audit hukum terhadap Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) diawali dari Cilacap.

“Progres dari MHH PDM Cilacap, yang sudah bisa laporan se- Jawa Tengah hanya Kabupaten Cilacap,” jelasnya.

Agenda dalam waktu dekat MHH Banyumas Raya akan mengadakan Pendidikan Keprofesi Advokat rencana nya di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP). “Proses komunikasi dengan Dekan Fakultas Hukum UMP,” tandasnya.

Wakil Ketua III, PDM Cilacap yang membidangi Hukum dan HAM, Hamidan Majdi mengatakan Rakor MHH se-eks Karesidenan Banyumas digelar pasca pertemuan Rakor Wilayah se- Jawa Tengah di UMS pada (14-15/07/2025). “Peran Muhammadiyah dalam mengadvokasi warga masyarakat sangat penting dan cukup bagus karena menjadi bagian penting bagaimana Muhammadiyah berperan untuk mengadvokasi warga yang ada di Banyumas Raya. Agar warga memahami hukum dan hak asasi manusia karena didalam negara hukum,” paparnya

Pihaknya menyambut baik Rakor MHH PDM se-eks Banyumas Raya dan diharapkan hasil rakor lebih maksimal mengadvokasi warga masyarakat. “Muhammadiyah secara organisasi aman secara regulasi dan hukum,”pungkasnya. (wasis/san)

Jatam Cabang Kesugihan Terbentuk, Wujudkan Pertanian Organik

Jatam Cabang Kesugihan Terbentuk, Wujudkan Pertanian Organik

pdmcilacap.com, Cilacap – Jamaah Tani Muhammadiyah (Jatam) Cabang Kesugihan terbentuk, Kamis (14/08/2925) di Dusun Pringtutul Desa Kalisabuk Kesugihan, Cilacap. Dihadiri Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Cabang Kesugihan dan pelaku pertanian, peternakan dan perikanan.

Ketua Jatam Cabang Kesugihan, Supriyono menyampaikan langkah setelah terbentuknya Jatam Cabang Kesugihan adalah melakukan koordinasi dengan pihak MPM dan PCM Kesugihan untuk pembentukan struktur organisasi. “Pemetaan pontensi desa yang akan dikembangkan pertanian terpadu organik,” ucapnya.

Dengan terbentuknya Jatam Cabang Kesugihan, diharapkan lebih maju lagi bidang pertanian terpadu di wilayah Kesugihan. “Pelatihan pertanian, peternakan dan perikanan segera diagendakan untuk menambah wawasan khususnya menuju pertanian organik,” harapnya.

Persyarikatan Muhammadiyah agar lebih unggul dengan melalui program Jatam memajukan pertanian terpadunya. “Dakwah melalui pertanian organik menjaga alam agar tetap lestari,” tandasnya.

Ketua MPM Cabang Kesugihan, Wignyo Mudiharso berharap setelah terbentuk kepengurusan Jatam Cabang Kesugihan, dibuat grup untuk komunikasi perkembangan Jatam Cabang Kesugihan. “Kami untuk kegiatan awal didorong mengadakan pelatihan pertanian organik. Alhamdulillah, sudah ada sponsornya untuk kegiatan tersebut,” katanya.

Pertanian organik menjadi ciri khas Jatam Cabang Kesugihan, dengan memanfaatkan Kotoran Hewan (Kohe) dari peternak sapi, kambing maupun domba. “Pupuk Organik Cair (POC) dari urine Kelinci sudah ada bahan bakunya dari Peternak Kelinci di Kesugihan,” ujarnya.

Jatam Cabang Kesugihan orientasinya manajemen bisnis untuk produksi pertanian organik terpadu. “Langkah kita baru ditingkat hulu, nanti ke depannya menggarap hilir juga pengembangan dan pengolahan dalam hasil produksinya,” jelasnya.

Sekretaris Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Daerah, Budhi Burhan Zain mengucapkan selamat dan sukses atas terbentuknya Jatam Cabang Kesugihan, atas nama pribadi dan Majelis Pemberdayaan Masyarakat PDM Cilacap. “Semoga kehadiran Jatam Kesugihan menjadi wadah yang mampu memberdayakan para petani untuk mandiri, memiliki daya angkat dan daya ungkit yang kuat. Baik dalam hasil pertanian, penguasaan ilmu, maupun peningkatan ekonomi,” harapnya.

“Petani yang tergabung menjadi anggota Jatam harus menjunjung tinggi nilai-nilai, tauhid, berkemajuan, musyawarah, gotong royong (ta’awun) dan rahmatan lil ‘alamin,” pungkasnya. (wasis/san)

Bekali Skill Bidang Pertolongan Pertama, Kader HW Cilacap Ikuti Latihan Medical Fast Responder

Bekali Skill Bidang Pertolongan Pertama, Kader HW Cilacap Ikuti Latihan Medical Fast Responder

pdmcilacap.com, Cilacap – Kwartir Daerah (Kwarda) Hizbul Wathan (HW) Cilacap mengadakan latihan Medical Fast Responder (MFR) bersama HW Penggela dan Kafilah penuntun se-distrik Kota Cilacap, di Kantor Basarnas Cilacap, Ahad (10/8/2025). MFR merupakan individu telah dilatih untuk memberi pertolongan pertama pada situasi darurat atau kejadian yang memerlukan respons cepat.

Panitia Kegiatan menjabat Ketua Hizbul Wathan (HW) Kafilah Sarbini STIE Muhammadiyah Cilacap, Rakanda Fawaz Tasli Nafiz menjelaskan Kwarda Cilacap gerakan kepanduan HW mengadakan latihan bersama Medical Fast Responder.

“Alhamdulillah dari Kafilah Sarbini, sangat berterima kasih kepada Kwarda. Karena telah memfasilitasi kegiatan latihan MFR. Peserta mendapatkan ilmu baru, yang bisa kita praktekan pada saat HW kegiatan terbuka,” paparnya.

Kegiatan ini bertujuan menjadi forum silaturahmi pandu, karena dengan adanya latihan bersama menjadikan kader HW dari berbagai sekolah bertemu dan bersilaturahmi, menambah skill keterampilan kader HW dalam bidang pertolongan pertama, agar ketika HW mengadakan kegiatan lapangan.

“Jika terjadi kecelakaan medis kader HW terampil untuk memberikan pertolongan pertama,” jelasnya.

Materi yang disampaikan pemateri pengenalan MFR, tindakan pada saat patah tulang dan teknik Resusitasi Jantung Paru. “Medical Fast Responder memberikan pertolongan pertama dalam situasi darurat sebelum bantuan medis profesional tiba,” jelasnya.

Peserta pelatihan sejumlah 27 orang terdiri dari 15 orang dari SMA/SMK  Muhammadiyah se-Distrik Kota dan 12 orang dari Kafilah Sarbini STIE Muhammadiyah Cilacap. “Alhamdulillah, dari pihak Basarnas Cilacap sangat terbuka mendukung kegiatan ini,” katanya.

Pihak Basarnas Cilacap meminta untuk kerjasamanya dalam kegiatan selanjutnya. “Ingin latihan tinggal datang ke Basarnas dengan mengirim surat. Insya Allah, diterima dengan baik,” ujarnya.

Ketua Kwarda HW Cilacap, Ramanda Wartono bersama Sekretaris Kwarda HW Cilacap, Ibunda Zahrotul Izzah memberi apresiasi kepada anak-anak, khususnya kepanduan HW di Kabupaten Cilacap. “Kepanduan HW mengadakan kegiatan pelatihan MFR, kerjasama Basarnas Cilacap,” jelasnya.

Harapan dengan kerjasama gerakan kepanduan HW dengan Basarnas, akan berjalan berkelanjutan. “Memberi manfaat kepada kami dan generasi penerus untuk terus selalu belajar. Kepanduan HW akan sangat bermanfaat untuk kemajuan bangsa dan negara terciptalah generasi yang kuat, baik kuat ilmu dan jasmaninya,” harapnya.

Kegiatan latihan ini diselenggarakan untuk melatih kader-kader HW ditingkat Qobilah SMA/SMK sederajat dan Kafilah se-Kotip Cilacap. “Diharapkan mereka menjadikan individu-individu yang responsif dan sigap dalam situasi kedaruratan atau kejadian medis yang memerlukan pertolongan cepat,” pungkasnya. (wasis/san)

Kolaboratif, MPM Cilacap Jalin Sinergi Angkat Potensi Sabut Kelapa

Kolaboratif, MPM Cilacap Jalin Sinergi Angkat Potensi Sabut Kelapa

pdmcilacap.com, Cilacap – Sebuah langkah kolaboratif lintas daerah dan negara terjalin dalam upaya pemberdayaan masyarakat dan pelestarian lingkungan. Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Cilacap bersama sejumlah pihak menjalin sinergi dalam program Community Managed Projects (CMP), Kamis (25/7/2025).

Program yang merupakan bagian dari kemitraan pembangunan antara Japan International Cooperation Agency (JICA) & Pemerintah Indonesia melibatkan Pemerintah Desa Pucung Lor, Kecamatan Kroya, Cilacap, Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan RI, Pemerintah Desa Tanjung Medang, Kecamatan Rangsang, Kabupaten Kepulauan Meranti, Riau.

Kegiatan difokuskan pada kunjungan studi banding ke Desa Pucung Lor yang dikenal sebagai sentra pengolahan sabut kelapa menjadi berbagai produk alat kebersihan ramah lingkungan. Rombongan meninjau langsung proses konversi limbah sabut kelapa menjadi barang bernilai ekonomi, sekaligus menyaksikan praktik pemberdayaan masyarakat yang mengedepankan kearifan lokal dan keberlanjutan lingkungan.

Inisiatif ini menjadi sumber inspirasi bagi Desa Tanjung Medang di Pulau Rangsang, wilayah yang lebih dari 85% lahannya ditanami kelapa, namun pemanfaatan sabutnya belum optimal dan bahkan berisiko menjadi sumber kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Studi banding ini diharapkan menjadi jembatan transfer pengetahuan, teknologi tepat guna, dan semangat kolaboratif antarwilayah.

Sekretaris MPM PDM Kabupaten Cilacap, Budhi Burhan Zain berharap agar proyek-proyek pemberdayaan seperti CMP yang saat ini tengah berjalan di Tanjung Medang dapat pula direalisasikan di wilayah Cilacap. “Potensi lokal di Kabupaten Cilacap, khususnya dalam pengolahan sabut kelapa dan pemberdayaan ekonomi masyarakat desa, sangat terbuka untuk dikembangkan. Kami berharap pertemuan ini menjadi awal dari kerja sama yang konkret dan berkelanjutan antara JICA dan Cilacap,” ungkapnya.

Ia juga menegaskan pentingnya membangun jejaring kolaborasi lintas sektor sebagai pendorong pembangunan yang adil, inklusif, dan berwawasan lingkungan.

Kunjungan ini disambut hangat oleh Pemerintah Desa Pucung Lor. Kepala Desa Pucung Lor, Adiran berkesempatan menerima langsung rombongan tamu sebelum menyerahkan pendampingan kunjungan kepada Sekretaris Desa, Aryani serta praktisi pengolahan sabut kelapa setempat, Pujo Raharjo.

Sebagai bentuk apresiasi dan penguatan komitmen bersama, kegiatan ini ditutup dengan prosesi tukar-menukar cinderamata antar perwakilan, menandai awal dari kolaborasi yang lebih erat dalam mewujudkan desa berdaya dan lingkungan lestari. (bbz/san)