Semarak, Gebyar Milad Muhammadiyah ke-113 di PCM Wanareja

Semarak, Gebyar Milad Muhammadiyah ke-113 di PCM Wanareja

pdmcilacap.com, Cilacap – Gebyar Milad Muhammadiyah ke – 113 di Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Wanareja, Cilacap berlangsung semarak, mulai Sabtu (22/11/2025).  Acara yang dipusatkan di komplek Masjid Al Amin Adimulya,  Wanareja ini dimeriahkan dengan berbagai kegiatan, seperti senam massal (Indonesia Sehat), lomba mewarnai (TK dan PAUD serta RA),  lomba adzan dan kaligrafi (SD/MI), dan lomba mural (SMP/MTs/SMA/SMK/MA), lomba video (bangga ber-Muhammadiyah).

Puncaknya pada Ahad (23/11/2025) pengajian Milad Muhammadiyah ke-113 bersama Ustadz Budi Santoso, Manajer Lazismu Cilacap.

Penampilan musik jam session persembahan Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO)  PCM Wanareja turut menyemarakkan acara.

Senam Massal Pembukaan gebyar Milad 113 PCM Wanareja

Ketua Panitia Milad Muhammadiyah di PCM Wanareja, Teti Kusumaningsih berharap kemeriahan ini menjadi simbol kebangkitan bersama dan saling kolaborasi untuk mengembangkan AUM di PCM Wanareja,” katanya yang juga menjabat Kepala SMK Muhammadiyah Wanareja ini.

Lanjut dia acara juga membuktikan keberhasilan AUM menunaikan amanah mengelola rangkaian milad. “Kami juga melibatkan unsur sekolah non Muhammadiyah dalam rangka syiar Milad Muhammadiyah ke – 113,” ujarnya.

Lomba Mewarnai dalam rangka milad muhammadiyah ke 113

Ketua PCM Wanareja, Darindi mengungkapkan rangkaian milad juga sebagai ajang mengenalkan Muhammadiyah Center Wanareja di Masjid Al Amin.

“Luar biasa,  antusiasme jamaah dengan gebyar Milad Muhammadiyah ke – 113 ini. Insya Allah, setiap tahun akan diagendakan kegiatan yang sifatnya syiar,” pungkasnya. (wasis/san)

Jam Sessioan LSBO

Lomba Mural tingkat SMP / SMK

Ribuan Siswa & Guru Muhammadiyah Antusias Bersih-bersih Pantai Teluk Penyu Cilacap

Ribuan Siswa & Guru Muhammadiyah Antusias Bersih-bersih Pantai Teluk Penyu Cilacap

pdmcilacap.com, Cilacap – Ribuan siswa dan guru Muhammadiyah mengikuti bersih-bersih pantai Teluk Penyu Cilacap dalam rangka Milad Muhammadiyah ke – 113 dan menyongsong hari Guru Nasional. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Forum Guru Muhammadiyah (FGM) Cilacap bekerjasama dengan pemkab setempat ini diikuti 7.000 siswa dan 1.500 guru, Kamis (20/11/2025).

Ketua Majelis Dikdasmen dan PNF Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah sekaligus  Staf Khusus Menteri Dikdasmen RI, Didik Suhardi mengapresiasi kegiatan ini.

“Kegiatan bersih-bersih pantai  menjadi andil Muhammadiyah kepada negara, mengingat sampah merupakan persoalan serius,” katanya.

Ketua Majelis Dikdasmen PDM Cilacap sekaligus Ketua Panitia, Joko Budi Santoso menjelaskan  kegiatan juga penting untuk membentuk karakter pada anak-anak agar mencintai lingkungan dan kebersihan.

“Kami mendorong kepada anak-anak, agar mereka mengingat hari Guru Nasional dan menghargai jasa-jasa guru,” jelasnya.

Ketua PDM Cilacap, Habib Ghozali mengingatkan kembali pentingnya menjaga kebersihan.

“Bersih itu indah, bersih adalah anugerah. Insya Allah, kita bertanggung jawab bersama menjaga aset bagus Pantai Teluk Penyu,” jelasnya.

Bupati Cilacap, Syamsul Aulia Rahman dalam sambutan yang dibacakan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Achmad Nurlaeli menilai kegiatan ini mampu menumbuhkan kesadaran untuk terus menjaga kelestarian lingkungan.

“Mari jadikan kegiatan bersih-bersih pantai momentum meningkatkan rasa tanggung jawab dan semangat gotong royong,” pungkasnya. (wasis/san)

Grup Musik Rebana & Tahfidz SMP Mutu Plus Cilacap Raih Juara 3 Kabupaten

Grup Musik Rebana & Tahfidz SMP Mutu Plus Cilacap Raih Juara 3 Kabupaten

pdmcilacap.com, Cilacap – SMP Muhammadiyah 1 (Mutu) Plus Cilacap meraih juara 3 lomba Rebana & Tahfidz Putra pada Lomba Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam & Seni Islam (MAPSI) SMP Kabupaten Cilacap tahun ajaran 2025/2026. Kegiatan diselenggarakan di lapangan SMP Negeri 1 Karangpucung Cilacap, Kamis (9/10/2025).

Pembina Ekskul Grup Musik Rebana SMP Mutu Plus Cilacap, Nur Istiqomah mengaku bangga dengan pencapaian ini.  “Alhamdulillah ini semua berkat dukungan dan do’a dari Bapak/Ibu Guru dan walimurid,” ungkapnya.

Prestasi ini adalah buah dari ketekunan, semangat pantang menyerah dari seluruh tim Rebana SMP Mutu Plus Cilacap serta bimbingan yang tak kenal lelah dari pelatih. “Kami sampaikan terima kasih khusus kepada sekolah tercinta yang sudah memberikan fasilitas untuk tim Rebana. Semoga prestasi ini menjadi langkah awal untuk terus meningkatkan kualitas dan kecintaan kita terhadap seni Islami, serta dapat menginspirasi generasi muda lainnya,” harapnya.

Pemain drum grup musik Rebana, Ananda Zidane Andriansyah kelas 9 Bilingual SMP Mutu Plus Cilacap mengaku latihan selama dua minggu dengan sungguh-sungguh saat latihan. “Ternyata tidak gampang mendapatkan juara tapi tim Rebana SMP Mutu Plus Cilacap, bisa meraih juara 3 tingkat kabupaten,” ujarnya.

Sedangkan, lomba Tahfidz MAPSI tingkat kabupaten, SMP Mutu Plus Cilacap meraih juara 3 atas nama Sabibillah Abdullah Harist Pramono kelas 7 Tahfidz mengatakan pada saat lomba tampil cukup baik dan maksimal. “Saya bangga masih bisa meraih juara 3 tingkat kabupaten,” ucapnya.

Guru pendamping lomba Tahfidz MAPSI, Umi Fajriyah mengatakan ini menjadi peningkatan prestasi dari tahun sebelumnya.

Waka Kesiswaan SMP Mutu Plus Cilacap, Milana Erliyani berharap prestasi ini menjadi motivasi untuk terus berkarya dan mencintai seni Islam serta Alquran. (wasis/san)

 

Ratusan Warga Hadiri Peresmian Masjid Birul Walidain PRM Babakan, Kawunganten

Ratusan Warga Hadiri Peresmian Masjid Birul Walidain PRM Babakan, Kawunganten

pdmcilacap.com, Cilacap – Ratusan jamaah dan warga masyarakat Desa Babakan Kawunganten menghadiri peresmian Masjid Birul Walidain, Jumat (3/10/2025).

Peresmian Masjid Birul Walidain oleh Syekh Abu Sulton Ala dari Arab Saudi melalui penerjemah Abdul Ghofur berharap, bantuan masjid & perlengkapannya benar-benar bermanfaat bagi jamaah. Jamaah juga menerima bantuan alquran, sarung dan mukena.

“Masjid Birul Walidain tidak hanya untuk ibadah salat, tetapi untuk kegiatan pengajian, tadarus dan TPQ,” jelasnya.

Ketua Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Kawunganten, Chadiro bersyukur masjid Birul Walidain sudah diresmikan, selanjutnya adalah amanah memakmurkan masjid.

“Alhamdulillah, sudah lega karena selama ini berusaha semaksimal mungkin, untuk pembangunan masjid,” ungkapnya didampingi Salsono, Ketua Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PRM) Babakan.

Kehadiran masjid seluas 12 x 16 meter persegi ini semakin melengkapi aset PCM Kawunganten.

“Warga antusias dan ini menjadi penambah semangat kami tetap berdakwah dan berjuang,” tandas Chadiro.

Kepala Desa Babakan, Sangiman mengapresiasi peresmian Masjid Birul Walidain yang diharapkan dapat berkontribusi bagi pembangunan masyarakat.

“Semoga kehadiran masjid juga bermanfaat pada pembangunan mental dan karakter masyarakat,”pungkasnya.(wasis/san)

MPM PDM Cilacap Siap Pasarkan Yutuk Goreng khas Widarapayung Naik Kelas

MPM PDM Cilacap Siap Pasarkan Yutuk Goreng khas Widarapayung Naik Kelas

pdmcilacap.com, Cilacap – Salah satu kuliner khas Cilacap dari Pantai Indah Widarapayung (PIW) adalah olahan Yutuk atau undur-undur laut. Hewan laut khas pesisir pantai selatan ini diolah menjadi beragam kuliner menarik, mulai dari yutuk crispy, peyek yutuk, dan aneka olahan lain.

Di kios-kios sekitar kawasan wisata PIW, yutuk goreng original dibanderol Rp 5.000/kemasan plastik mika isi 100 gram, sedangkan peyek yutuk berisi empat keping dijual Rp10.000.

Agus Riyadin, penjual olahan yutuk goreng menuturkan hewan ini biasanya hidup di pasir pesisir pantai. Para penangkap mencarinya dengan cara menggali pasir. Setelah didapatkan, Yutuk dicuci bersih, direbus hingga berubah warna menjadi kuning, kemudian dicuci kembali sebelum diolah.

“Kalau ada waktu luang, saya juga mencari sendiri di sepanjang pantai, biasanya pagi atau sore hari. Harga per kilogram dari penangkap sekitar Rp10 ribu sampai Rp 20 ribu, tergantung musim dan banyaknya hasil tangkapan,” jelasnya.

Menurut Agus, yutuk bisa diolah menjadi berbagai masakan sesuai selera. Namun yang ditawarkan di kiosnya adalah yutuk goreng original dan peyek. “Untuk mengurangi bau anyir, yutuk diberi perasan air jeruk sebelum dicampur bumbu goreng. Peyek yutuk digoreng dua kali supaya lebih renyah, dengan beberapa ekor yutuk ditempelkan di tiap keping,” ujarnya.

Agus menambahkan, ia sudah tujuh tahun menekuni usaha ini melanjutkan tradisi sang nenek. Pada hari Minggu atau libur panjang bisa menghabiskan 15–18 kg yutuk goreng dan sekitar 80–100 bungkus peyek. “Peminatnya banyak. Saat Lebaran, harga yutuk bisa naik karena barangnya langka,” ungkapnya.

Salah satu pengunjung PIW, Rini Sjamastuti, mengaku terkesan dengan cita rasa olahan khas ini. “Rasanya gurih, peyeknya renyah, dan disusun rapi. Cocok dijadikan oleh-oleh khas Pantai Indah Widarapayung,” katanya.

Budhi Burhan Zain, salah satu pengelola PIW dari CV Tiga Pilar Primadaya sekaligus Sekretaris Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) PDM Cilacap, menilai yutuk goreng dan peyek berpotensi menjadi ikon kuliner wisata.

“MPM PDM Cilacap tergerak untuk ikut memasarkan produk olahan lokal ini, agar bisa diterima masyarakat lebih luas dan mengangkat UMKM naik kelas,” ujarnya.

PIW sudah dikenal luas sebagai destinasi wisata legendaris yang ramai dikunjungi, terutama saat liburan sekolah, akhir tahun dan tahun baru. Produk Yutuk goreng original dan peyek kini juga dapat dipesan melalui MPM PDM Cilacap. (wasis/san)