pdmcilacap.com, Cilacap – Jamaah Tani Muhammadiyah (Jatam) Cabang Kesugihan terbentuk, Kamis (14/08/2925) di Dusun Pringtutul Desa Kalisabuk Kesugihan, Cilacap. Dihadiri Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Cabang Kesugihan dan pelaku pertanian, peternakan dan perikanan.
Ketua Jatam Cabang Kesugihan, Supriyono menyampaikan langkah setelah terbentuknya Jatam Cabang Kesugihan adalah melakukan koordinasi dengan pihak MPM dan PCM Kesugihan untuk pembentukan struktur organisasi. “Pemetaan pontensi desa yang akan dikembangkan pertanian terpadu organik,” ucapnya.
Dengan terbentuknya Jatam Cabang Kesugihan, diharapkan lebih maju lagi bidang pertanian terpadu di wilayah Kesugihan. “Pelatihan pertanian, peternakan dan perikanan segera diagendakan untuk menambah wawasan khususnya menuju pertanian organik,” harapnya.
Persyarikatan Muhammadiyah agar lebih unggul dengan melalui program Jatam memajukan pertanian terpadunya. “Dakwah melalui pertanian organik menjaga alam agar tetap lestari,” tandasnya.
Ketua MPM Cabang Kesugihan, Wignyo Mudiharso berharap setelah terbentuk kepengurusan Jatam Cabang Kesugihan, dibuat grup untuk komunikasi perkembangan Jatam Cabang Kesugihan. “Kami untuk kegiatan awal didorong mengadakan pelatihan pertanian organik. Alhamdulillah, sudah ada sponsornya untuk kegiatan tersebut,” katanya.
Pertanian organik menjadi ciri khas Jatam Cabang Kesugihan, dengan memanfaatkan Kotoran Hewan (Kohe) dari peternak sapi, kambing maupun domba. “Pupuk Organik Cair (POC) dari urine Kelinci sudah ada bahan bakunya dari Peternak Kelinci di Kesugihan,” ujarnya.
Jatam Cabang Kesugihan orientasinya manajemen bisnis untuk produksi pertanian organik terpadu. “Langkah kita baru ditingkat hulu, nanti ke depannya menggarap hilir juga pengembangan dan pengolahan dalam hasil produksinya,” jelasnya.
Sekretaris Majelis Pemberdayaan Masyarakat (MPM) Daerah, Budhi Burhan Zain mengucapkan selamat dan sukses atas terbentuknya Jatam Cabang Kesugihan, atas nama pribadi dan Majelis Pemberdayaan Masyarakat PDM Cilacap. “Semoga kehadiran Jatam Kesugihan menjadi wadah yang mampu memberdayakan para petani untuk mandiri, memiliki daya angkat dan daya ungkit yang kuat. Baik dalam hasil pertanian, penguasaan ilmu, maupun peningkatan ekonomi,” harapnya.
“Petani yang tergabung menjadi anggota Jatam harus menjunjung tinggi nilai-nilai, tauhid, berkemajuan, musyawarah, gotong royong (ta’awun) dan rahmatan lil ‘alamin,” pungkasnya. (wasis/san)