Berita
Kedatangan Jamaah Haji KBIHU Al Mabrur Cilacap Disambut Khidmat
pdmcilacap.com – Alhamdulillah, pada hari Senin, 16 Juni 2025, pukul 17.40 WIB, rombongan Jamaah Haji KBIHU Al Mabrur Kabupaten Cilacap tahun 2025 tiba dengan selamat dan disambut dengan penuh suka cita oleh jajaran pengurus dan para tokoh masyarakat di masing-masing titik pemulangan Jamaah haji yang telah menyelesaikan ibadah suci mereka di Tanah Suci, Makkah Al-Mukarramah, disambut dengan hangat dan penuh haru.
Penyambutan jamaah haji ini dilaksanakan di empat titik pemulangan yang telah ditentukan, yaitu Gedung IPHI Kabupaten Cilacap, Masjid Baiturahman Sampang, Masjid Mujahidin Majenang, dan Masjid Baitussalam Sidareja. Di setiap titik, acara penyambutan diawali dengan pembacaan Talbiyah, sambutan hangat dengan ucapan selamat datang, dan doa bersama yang dipimpin oleh jamaah haji yang baru pulang dari ibadah haji.

Meskipun kegiatan penyambutan ini dikemas secara singkat, namun penuh makna dan kehangatan. Jamaah haji tentu sangat ingin segera bertemu dengan keluarga tercinta di rumah, setelah menjalankan ibadah yang panjang dan penuh makna di Tanah Suci. Semoga dengan kepulangan ini, jamaah haji KBIHU Al Mabrur Kabupaten Cilacap menjadi haji yang mabrur, dan ibadah mereka diterima oleh Allah SWT. Aamiin…
Dengan penuh rasa syukur, jamaah haji kini dapat kembali ke rumah mereka, membawa pengalaman spiritual yang mendalam dan kenangan indah dari perjalanan ibadah haji yang mereka jalani. Semoga keberkahan dan kebahagiaan senantiasa menyertai mereka dan keluarga. (mpi)
Berdayakan Petani, Lazismu PWM Jawa Tengah Berikan Bantuan Mesin Pompa Sedot Air Sawah
Lazismu Jawa Tengah kembali menunjukkan komitmennya dalam memberdayakan petani melalui Program Tani Bangkit. Kali ini, Lazismu Jawa Tengah memberikan bantuan mesin sedot air sawah kepada Jama’ah Tani Muhammadiyah (Jatam) “Surya Mandiri” Jampangmanggung Malabar Wanareja.
Program Tani Bangkit merupakan salah satu program unggulan Lazismu Jawa Tengah yang bertujuan untuk memberdayakan petani dalam meningkatkan kesejahteraan. Melalui program ini, Lazismu Jawa Tengah berharap dapat membantu petani dalam meningkatkan produktivitas pertanian dan menghadapi tantangan pertanian.
Lazismu Cilacap yang berperan sebagai fasilitator dalam penyaluran bantuan ini, Budi Santosa selaku direktur mewakili Lazismu PWM Jawa Tengah menyerahkan 2 unit mesin pompa sedot air sawah kepada Jama’ah Tani Muhammadiyah “surya mandiri” pada Selasa 27 Mei 2025 bertempat di Dusun Jampangmanggung Malabar Wanareja.
Hadir pada penyerahan mesin sedot air dari Lazismu PDM Cilacap Budi Santosa selaku direktur, Eko Riyanto, Caesario divisi pemasaran, H. MA Darindi ketua PCM Wanareja, H. Sumardi, Pr Sekretaris PCM, Arif Fahmi Ketua Bidang Pemberdayaan, H. Ruswanto ketua Ranting Muhammadiyah Malabar, H. Toyib Rizal Ketua MPM, KL Lazismu Wanareja dan Kepala Dusun Jampangmanggung dan Cihejo.

Sumardi mewakili Jama’ah Tani surya mandiri menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar besarnya kepada Lazismu PWM Jawa Tengah dan Lazismu PDM Cilacap, kami tidak menyangka bahwa Lazismu PWM Jawa Tengan dalam melakukan proses bantuan ini sangat cepat, sehingga Jatam Surya mandiri dapat menerima bantuan mesin sedot air sawah dalam waktu kurang dari 1 bulan.
Bantuan ini sangat membantu kami khususnya Jatam Surya mandiri dalam masalah pengairan sawah, terutama saat musim kemarau. Dengan adanya mesin pompa sedot air sawah, kami dapat lebih mudah mengatur kebutuhan air, sehingga produktivitas pertanian diharapkan dapat lebih meningkat.
Sedangkan Budi santosa direktur lazismu cilacap dalam sambutannya menyampaikan “Salah satu program unggulan Lazismu adalah Program berbasis jama’ah, yang mana ini sangat sesuai dengan Visi dan Misi lazismu. Bantuan yang diterima Jatam Surya mandiri bagaimanapun tidak lain dan tidak bukan ada campur tangan Allah, untuk itu kami titip, dirawat dan dipergunakan dengan baik mudah mudah bisa membantu dari sisi pengolahan pertaniannya, dan ingat karena bagaimanapun semua itu titipan dan sebagian dintaranya itu milik orang lain, makanya jangan lupa untuk petani yang sudah memenuhi nisab wajib untuk berzakat”. (surya)
Mudzakir, Kader Muhammadiyah Peraih Kalpataru Bidang Lingkungan
pdmcilacap.com, Cilacap – Lingkungan sekitar wilayah pesawahan Desa Adimulya Wanareja Cilacap sebagai hamparan lahan untuk bercocok tanam padi, maka perlu dijaga dari kerusakan alam akibat pupuk kimia yang berlebihan.
Muncul kader Muhammadiyah yang berperan dan peduli bidang lingkungan sejak 2006, Ketua MPM pertama di Cabang Muhammadiyah Wanareja yang sempat menghadirkan ketua PP Muhammadiyah Dien Samsudin pada panen raya padi organik tahun 2010 yakni Mudzakir (72), warga Desa Adimulya, Kecamatan Wanareja, Cilacap.
Alumni SPBMA Perkebunan Jogjakarta ini sebelumnya mendaftar rekrutmen Dinas Perkebunan Rakyat Daerah (Diperada), lalu menjadi Dinas Perkebunan. Tahun 2000 menjabat struktural pegawai perkebunan dan kehutanan wilayah kerja se-Kabupaten Cilacap. Selanjutnya, tahun 2004 dialihtugaskan di Kecamatan Kasi Sosial Ekonomi sampai pensiun 2008.
Lingkungan alam ini sebenarnya sudah rusak, karena akibat pupuk kimia. Ia berfikir untuk mengajak masyarakat peduli kepada pupuk organik agar penyelamatan hamparan sawah. “Landasannya saya harus punya nilai ibadah,” ucap Mudzakir.
Langkah awal dengan membuat pupuk padat dari kotoran hewan (kohe) dan pupuk organik cair (POC). Dengan mengimplementasikan pupuk padat pada tanaman padi untuk penggarap sawah keluarga sebanyak 700 karung. “Menjelang masa pensiun berfikir untuk peduli lingkungan. Sekitar tahun 2006 bergabung dengan perusahaan produk pupuk organik. Kemudian, pada 2007 mulai mempelajari serta mempraktekan diawali mencoba membuat pupuk padat diteruskan POC,” ungkapnya.
Pengalaman selama bekerja agar bermanfaat untuk petani dan lingkungan. Seiring berjalannya waktu juga banyak petani yang tertarik menggunakan pupuk organik. Pada 2008 didengar sama Dinas Pertanian Cilacap, agar membuat Poktan Kelompok Tani (Poktan) maka pada Desember 2008 dibentuk Poktan Lestari Organik. “Saya memberi contoh kepada petani dengan menggunakan pupuk organik cair dan padat sampai sekarang,” ujarnya.
Binaan terdiri dari lima Poktan antara lain Lestari, Sarat Mulya, Kisma Jaya, Dasa Mulya dan Makmur. Jumlah anggotanya yang dibina sebanyak 300 petani. Tantangan saat ini untuk pupuk organik dengan petani penggarap, karena mereka sangat tergantung kepada yang punya sawah. Pemilik sawah tahunya hasil penen yang maksimal.
Karena di organik tidak menggunakan pembasmi rumput pada saat sebelum tanam. Maka, sangat berat pada saat penyiangan. “Mimpinya ingin produk padi yang dihasilkan itu aman serta berusaha menyehatkan. Insya Allah dengan langkah pertanian organik, kita akan mendapatkan pahala,” tegasnya.
Pihaknya ingin mengajak orang-orang pada peduli dengan lingkungan melangkah memanfaatkan sampah dapur dan pekarangan bisa dibuat pupuk organik. “Kami buat kompos, Alhamdulillah, Aisyiyah Wanareja sudah mengadakan kegiatan belajar bareng sebanyak tiga kali. Rencana kedepan akan bekerjasama dengan Jamaah Tani Muhammadiyah (Jatam),” jelasnya.
Aisyiyah untuk penanganan sekitar lingkungan rumah dan Jatam sebagai promotor di lingkungannya masing-masing warga, kader dan simpatisan bertempat tinggal. Harapannya bagi pengurus Muhammadiyah dan Aisyiyah, memulai dirinya dan keluarganya untuk peduli lingkungan dengan berperan di pupuk organik. “Jangan perintah untuk peduli lingkungan, tetapi memberi contoh dengan melakukan peran lingkungan sehat, dengan mengajak,” sarannya.
Pada tahun 2015 dibentuk Pusat Pelatihan Pertanian Perdesaan Swadaya (P4S) Lestari, sebagai wadah pelatihan organik.
Perjuangan peduli lingkungan selama 7 tahun, maka pada 2013 mendapatkan piagam penghargaan Kalpataru yang diserahkan oleh Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo sebagai pembina, pengabdi, penyelamat, perintis lingkungan hidup tingkat Jawa Tengah tahun 2013, peringkat II kategori perintis lingkungan hidup. (wasis/sand)