pdmcilacap, Kebumen – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir melakukan prosesi penanaman padi varietas milik Muhammadiyah pada pembukaan Jambore Nasional Jama’ah Tani Muhammadiyah (Jamnas Jatam) 1 di Universitas Muhammadiyah Gombong (Unimugo), Kabupaten Kebumen, Sabtu (20/9/2025).
Dalam prosesi penting tersebut, Haedar menyatakan dukungan & apresiasi penuhnya atas langkah positif yang dilaksanakan oleh Jatam, khususnya dalam pengembangan pertanian berkemajuan berbasis kemandirian & inovasi.
“Hari ini adalah hari yang penting bagi keluarga Jatam se-Indonesia untuk memulai menanam padi-padian yang unggul, yaitu varietas padi berkemajuan,” ujarnya.
Haedar menjelaskan varietas padi yang ditanam kali ini diberi nama Mentari, yang memiliki makna filosofis & identitas kuat dengan nilai-nilai Muhammadiyah serta kehidupan para petani.
“Kenapa Mentari? karena selain berhubungan erat dengan identitas Muhammadiyah, mentari atau matahari juga sangat berkaitan dengan kehidupan para petani dan seluruh aktivitasnya yang bergantung pada sinar matahari,” ucap Haedar.
Lebih lanjut, Haedar menekankan nama Mentari mencerminkan harapan masa depan pertanian Muhammadiyah yang cerah, mandiri, dan penuh daya saing.
“Sinar matahari bagi para petani adalah sahabat. Dan insya Allah, ke depan padi-padi yang dihasilkan dari varietas Padi Mentari ini akan menjadi varietas unggul, berkemajuan, dan memberikan manfaat besar bagi masyarakat luas,” tutupnya.
Turut hadir pada prosesi penanaman padi, Ketua PP Muhammadiyah, Agung Danarto; Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia, Sudaryono; Ketua MPM PP Muhammadiyah, Muhammad Yamien; Rektor UNIMUGO, & jajaran pemkab setempat.
Jamnas Jatam 1 ini menjadi momentum penting bagi konsolidasi gerakan pertanian Muhammadiyah, sekaligus komitmen nyata mewujudkan kedaulatan pangan berbasis nilai Islam dan kemajuan teknologi pertanian.
Bersinergi untuk Kedaulatan Pangan
Dalam kesempatan itu Wakil Menteri Pertanian Republik Indonesia (Wamentan RI), Sudaryono mengungkapkan perjalanan program pertanian di Indonesia berada pada jalan yang benar.
Ia memberikan apresiasi khusus kepada Muhammadiyah yang turut serta & berkomitmen membangun sektor pertanian dan pangan nasional.
“Saya kagum dengan Muhammadiyah. Insya Allah dengan terjun ke pertanian, Muhammadiyah dapat menjadi yang terbaik, seperti halnya Muhammadiyah mengurus pendidikan dan kesehatan,” sebut Wamentan
Selanjutnya, ia mengungkapkan program pertanian yang sedang dijalankan pemerintah tidak akan berjalan maksimal tanpa kolaborasi dengan masyarakat.
Oleh karena itu, ia mengajak ribuan jamaah tani yang hadir untuk bersama-sama memajukan negara melalui sektor pertanian.
“Sebelum mengubah dunia, mari perbaiki diri sendiri. Seperti halnya program pertanian tidak akan berjalan jika hanya bergantung pada presiden. Maka, ini membutuhkan kolaborasi masyarakat untuk memajukan bangsa secara bersama-sama,” ungkapnya.
Ketua Majelis Pemberdayaan Masyarakat Pimpinan Pusat (MPM PP) Muhammadiyah, Nurul Yamien menyebutkan tema “Daulat Pangan untuk Indonesia Berkemakmuran merupakan wujud nyata semangat peningkatan kesejahteraan melalui sektor pangan.
“Tema ini merupakan tarikan nafas dari tema Tanwir Muhammadiyah di Kupang. Kami berharap, ini dapat menjadi momentum untuk memperkuat komitmen bersama dalam meningkatkan kemakmuran Indonesia melalui sektor pertanian,” jelas Yamien.
Terakhir, Yamien menyebut komitmen ini merupakan langkah positif yang perlu diwujudkan bersama dengan inovasi yang konkret.
“Bagi Muhammadiyah, daulat pangan bukan kerja sendiri-sendiri. Kami meyakini bahwa ini hanya dapat terwujud melalui kerja sama yang solid dan langkah-langkah inovatif yang berkelanjutan,” pungkasnya. (wasis/san)