Seratus dua belas lilin, menyala dalam malam,
Cahaya Ilahi, membasahi hati yang gersang.
Muhammadiyah, sang rembulan di kalbu,
Menyirami jiwa-jiwa haus, dengan kasih sayang yang lembut.
.
Bukan sekadar angka, melainkan jejak langkah,
Sebuah syair cinta, terukir di lembah waktu.
Dari pesantren kecil, tunas harapan tumbuh,
Menjadi pohon rindang, menaungi seluruh negeri.
.
Seperti sungai yang mengalir, tak pernah berhenti,
Dakwahmu membentang, membelah samudra hati.
Menyembuhkan luka, mengobati dahaga,
Dengan tangan kasih, penuh kelembutan dan cinta.
.
Bunga-bunga kebaikan, bermekaran di taman jiwa,
Harmoni dan kedamaian, terpancar dari setiap mata.
Toleransi dan persatuan, menjadi mahkota,
Muhammadiyah, engkau bintang di langit Indonesia.
.
Di usia yang semakin menua, namun tetap muda,
Semangatmu membara, bagai api yang tak pernah padam.
Semoga cahaya kasihmu, terus menerangi dunia,
Membawa manusia pada jalan yang lurus dan mulia.
Oleh: Amo Darmo