Siswa SMP Mutu Plus Cilacap Panen Karya Kearifan Lokal Jajanan Tempo Doeloe & Permainan Tradisional

pdmcilacap.com, Cilacap – SMP Muhammadiyah 1 (Mutu) Plus Cilacap mengadakan panen karya kearifan lokal market day jajanan tempo doeloe dan permainan tradisional dalam Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), Jumat (1/11/2024). Kegiatan diadakan di kelas, teras depan kelas dan halaman sekolah.

Makanan tradisional bahan terbuat dari umbi-umbian, tepung-tepungan dan kacang-kacangan serta minuman tradisional bahan empon-empon. Sedangkan permainan tradisional berupa egrang bambu, engklek/suramanda, tali karet dan ular naga di halaman sekolah. Untuk permainan yang didalam kelas seperti : dakon, bola bekel, congklak, yoyo dan egrang batok.

Koordinator P5 SMP Mutu Plus Cilacap, Amalia Nur Khasanah mengatakan tema bulan ini yakni kearifan lokal, khususnya makanan dan minuman serta permainan tradisional. “Pelaksanan kegiatan P5 ada dilaksanakan dalam kelas dan di luar kelas,” ujarnya.

Makanan tradisional berupa:  plokdes ubi kayu, combro ubi kayu, timus ubi jalar dan klepon serta banyak makanan lainnya Sedangkan minuman tradisional antara lain: dawet, asem jawa, kunir asem, wedang jahe dan jahe susu serta susu kedelai.

Diharapkan dengan kegiatan P5 ini, anak bisa mengenal budaya lokal. “Khususnya makanan dan minuman serta permainan tradisional di Jawa, agar anak kenal dan tahu. Maka anak-anak akan lebih menghargai dan menjunjung tradisi Indonesia,” harapmya.

Market day, produk minuman tradisional terlaris yakni, dawet disampaikan Wakil Ketua Kelas 9 Tahfidz SMP Mutu Plus Cilacap, Sita Damayanti. “Membuat adonan dawet dengan melihat tutorial di internet. Terbukti membuatnya sudah benar, karena banyak dibeli sama guru dan teman-teman. Alhamdulillah, laris semoga balik modalnya,” katanya.

Waka Bidang Kesiswaan SMP Mutu Plus Cilacap, Milana Erliyani berharap anak-anak dengan mengikuti P5 tema kearifan lokal akan lebih memahami makanan dan minuman serta permainan tradisional, karena mereka harus tahu budaya Indonesia. “Kegiatan P5 dengan kearifan lokal, maka dikenalkan serta mengingatkan kembali anak-anak tentang makanan, minuman dan permainan tradisional,” katanya,” pungkasnya. (wasis/sand)