pdmcilacap.com, Cilacap – Rumah bibit berukuran 30 meter persegi kini sudah bisa menjual bibit sayuran pakcoy dan selada yang dikelola oleh Kelompok Wanita Tani (KWT) Aisyiyah Perempuan Tani Maju (Pertama).
Hal ini diketahui saat Monitoring dan Evaluasi (Monev) Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan (MEK) Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) ke rumah bibit di halaman Kampus STIE Muhammadiyah Cilacap, Rabu (18/9/2024)
Ketua KWT Aisyiyah Pertama Pekerja Migran Indonesia (PMI) Purna, Tusmulyani mengungkapkan pada persemaian tahap kedua, pakcoy dan selada sudah tumbuh dengan baik. “Kami menjual hasil panen sayuran dengan prioritas ke anggota terlebih dulu,” ujarnya.
Selain bibit, pihaknya juga membuat Pupuk Organik Cair (POC). “Kami juga sudah berhasil menjual POC nya,” ucapnya.
Ke depan akan menjadi usaha KWT dalam menjual bibit, sayuran dan POC. Untuk POC komposisi: EM 4 satu liter, Molase, Telur Bebek dan MSG, diaduk kemudian difermentasi selama tiga hari. “Setelah tiga hari siap digunakan dengan dosis POC satu banding 500,” jelasnya.
Harga yang ditawarkan Rp 500/bibit untuk pakcoy, sedangkan selada Rp 700/bibit dan POC dibanderol Rp 30 ribu/ kemasan 0,5 liter.
“Alhamdulillah, pelan-pelan ada hasilnya meskipun penyemaian tahap pertama cabai tumbuh kurang maksimal karena medianya kurang subur,” ujarnya.
Ketua Divisi Ketahanan Pangan MEK PWA, Mulyati mengungkapkan tahap awal rumah bibit sudah baik, tinggal anggotanya untuk bisa konsisten dalam merawat.
“Penyiraman tanaman sehari sebaiknya dua kali, karena cuaca yang panas,” sarannya
Dibutuhkan juga berjejaring dengan penjual bibit atau sayuran. “Kami berharap untuk rumah bibit menjadi percontohan di Jawa Tengah dan membawa manfaat bagi anggota terutama PMI Purna,” harapnya.
Ketua pilot project pelatihan pembibitan dan budidaya tanaman sayur dari MEK PP Aisyiyah, Indah Lestari mengatakan kegiatan monev pengelolaan rumah bibit ini bekerjasama dengan Pimpinan Daerah Aisyiyah (PDA) Cilacap. “Alhamdulillah, peserta sangat antusias dalam pengelolaan rumah bibit. Cuaca yang panas perlu pengendalian suhu di dalam rumah bibit,” imbuhnya. (wasis/sand)