pdmcilacap.com, Cilacap – SMP Muhammadiyah 1 (Mutu) Plus Cilacap menyelenggarakan pawai ta’aruf pakaian adat nusantara sebagai bagian dari Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) bertema Bhineka Tunggal Ika, Jumat (30/8/2024).
Pawai diikuti semua siswa kelas 7, 8 dan 9 yang berjumlah 28 kelas. Untuk rute start dari gedung selatan dan utara SMP Mutu Plus Cilacap – Jl. DI. Panjaitan – Jl. Jend. Sudirman – Jl. Kauman dengan finish (kembali ke sekolah).
Ketua Koordinator utama P5 SMP Mutu Plus Cilacap, Amalia Nur Khasanah menjelaskan kurikulum merdeka mewajibkan program P5 setiap tahun dengab tiga tema. “Bulan Agustus mengambil tema Bhineka Tunggal Ika,” ujar Amalia didampingi anggota koordinator P5, Retno Palupi.
Ditambahkan Amalia, nama kegiatannya P5 yakni satu hati, satu nusa, satu Indonesia mengusung pawai ta’aruf pakaian adat nusantara dari berbagai daerah se-Indonesia. “Pakaian adat yang dikenakan dengan aksesoris kreasi anak, sesuai pakaian adat masing-masing, supaya nuansa budaya terasa,” ujarnya.
Wakil Kepala Sekolah (Waka) Hubungan Masyarakat (Humas) SMP Mutu Plus Cilacap, Suroso Triyono mengapresiasi para walimurid yang mendukung kegiatan karnaval P5 ini. “Alhamdulillah, kegiatan P5 berjalan lancar. Sebagai kegiatan yang menumbuhkan rasa memiliki dengan bersinergi untuk membangun anak bangsa,” ujarnya.
Diharapkan melalui kegiatan ini sebagai ajang mengenalkan kepada masyarakat bahwa SMP Mutu Plus Cilacap melaksanakan program P5 sesuai kurikulum Merdeka. “Kami layak menjadi pilihan utama bagi putra-putrinya sekolah di SMP Mutu Plus Cilacap,” jelasnya.
Kepala SMP Mutu Plus Cilacap, Bambang Kusmiyanto mengungkapkan kegiatan P5 pawai ta’aruf pakaian adat nusantara penting untuk menumbuhkan kreativitas anak dalam berpakaian adat.
“Menumbuhkan karakter menghormati, menghargai dalam satu bangsa serta menumbuhkan rasa cinta tanah air,” tegasnya.
Pakaian adat yang dipakai masing-masing anak merupakan hasil karya kreasi anak mendesain baju dan topi yang sesuai kemampuan anak-anak untuk dapat ditampilkan.
“Pawai ta’aruf pakaian adat sebagai unjuk ke masyarakat dalam bentuk karnaval. Serta menanamkan karakter yang baik kepada anak dalam berbangsa dan bernegara,” pungkasnya. (Wasis)