pdmcilacap.com, Cilacap – Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Cilacap menerima kunjungan kehormatan Accept International di ruang rapat Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jl. Jend. Sudirman, Cilacap, Selasa (28/5/2024). Ini adalah kunjungan mendadak terkait penjajakan kerjasama proyek rehabilitasi dan reintegrasi sosial.
Untuk diketahui, Accep International adalah sebuah LSM yang berkantor pusat di Tokyo, Jepang sejak 2017. Di Indonesia, Accept Internasional mendirikan Yayasan Penerimaan Internasional (YPI) dan telah bekerja di bidang pembangunan perdamaian dan resolusi konflik.
“Kami sedang menjajaki tukar pikiran kira-kira bidang apa saja yang bisa memungkinkan dan potensial untuk dikerjasamakan,” ungkap Mukaide Yosuke sebagai Internasional Project Department Accept Internasional didampingi penerjemah Asikin.
Ia menyebutkan banyak yang sudah dilakukan Muhammadiyah, salah satunya konseling bagi eks narapidana terorisme. “Terbuka peluang Muhammadiyah terlibat di area dakwah mengenai akidah. Misalnya sebagai narasumber dari tokoh-tokoh agama, pembicara yang punya kapasitas dan latarbelakang yang sudah terlibat dengan kegiatan deradikalisasi,” urainya.
Harapan ke depannya ada pertemuan lanjutan, dan menjalin komunikasi intensif. “Dipastikan ada konsultasi dengan Muhammadiyah, sebagian lembaga sudah banyak berkiprah di isu deradikalisasi,” harapnya.
Ketua PDM Cilacap Habib Ghozali menyambut antusias kunjungan ini. “Hari ini kami baru merampungkan satu pembicaraan dengan Accept Internasional yang secara khusus menangani deradikalisasi,” ucapnya.
Dijelaskan Habib, kegiatan PDM Cilacap untuk konseling selama ini sudah berjalan untuk eks napi terorisme bekerjasama dengan Detasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Kepolisian Negara Republik Indonesia dan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Nusakambangan. “Konseling sudah berjalan menggandeng dari Densus dan dari Lapas sendiri,” jelasnya.
Habib membenarkan, Accept Internasional datang berkeinginan berkolaborasi dengan PDM Cilacap. “Kami sangat terbuka, untuk program konseling. Mudah-mudahan nanti tahun depan programnya lebih menyeluruh,” harapnya.
Programnya sama, antara Muhammadiyah dan Accept Internasional, hanya yang tahun ini spesifik pada konseling saja. “Selama ini PDM untuk bidang dakwah, dari mereka di sisi pembiayaan,” ujarnya.
Diharapkan, ke depan lebih luas lagi kerjasamanya ini. Pihak PDM mengusulkan, pembinaan ini harus ada tahapan pra selama masih di lapas. “Kami tetap intervensi ke sana atas izin Lapas dan Direktur Identifikasi dan Sosial (Idensos) Densus 88 Anti-teror, bicara pembinaan secara intensif, ” ucapnya.
Selanjutnya, ketika mereka keluar dengan tahapan pasca, maka dibina lagi yang lebih menyeluruh.
“Intinya yang masih merah kita hijaukan atau lebih dari itu. Kami akan memberi alternatif pembinaan sosialnya termasuk ekonomi,” pungkasnya. (wasis/sand)