Sinergi Kemajuan, Tema Besar Pemuda Muhammadiyah Cilacap 1 Periode ke Depan

pdmcilacap.com, Cilacap – Musyawarah Daerah (Musyda) Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Cilacap telah usai. Ditandai dengan terplihinya Ketua, Sekretaris, Bendahara dan 13 formatur yang memiliki tugas besar menyusun grand design gerakan Pemuda Muhammadiyah selama 1 periode.

Bagi kami tim formatur bukan hanya bertugas menyusun kepemimpinan selama 1 periode, namun lebih jauh dari itu adalah menentukan arah, ke mana gerakan pemuda ini akan dibawa.

Kami meyakini betul, Pemuda Muhammadiyah memiliki banyak sekali PR. Dua di antaranya adalah perkaderan dan organisasi. Hal ini tercermin dari sedikitnya Pimpinan Cabang dan Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah yang aktif dan bergerak secara organisasi. PR berikutnya berkembangnya Komando Kesiapsiagaan Angkatan Muda Muhmmadiyah yang biasa di singkat sebagai KOKAM.

Padahal jika merujuk pada potensi yang ada, Pimpinan Daerah Muhammadiyah (PDM) Kabupaten Cilacap memiliki setidaknya 25 Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) serta 150-an Pimpinan Ranting Muhammadiyah (PCM), yang sejatinya bisa dimanfaatkan untuk tumbuh dan berkembangnya Pemuda Muhammadiyah. Tak hanya itu ada ratusan karyawan Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) usia muda, yang juga bisa dijadikan sebagai basis perkaderan Pemuda Muhammadiyah maupun ortom yang lain.

Untuk menjawab tantangan dan potensi tersebut, maka ada baiknya Pemuda Muhammadiyah mewujudkan tema besar gerakan, yang kami sebut dengan Sinergi Kemajuan. Sebuah konsep yang kami yakini cukup bisa menjadi jawaban atas apa yang saat ini menjadi PR bersama.

Sinergi Kemajuan terdiri atas 2 kata yang saling berkaitan, yaitu kata Sinergi dan kata Kemajuan. Sinergi adalah membangun dan memastikan hubungan kerjasama internal yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku kepentingan untuk menghasilkan karya yang bermanfaat dan berkualitas.

Hal ini sesuai dengan apa yang tertulis dalam Alquran surat Ash Shof Ayat 4, yang jelas menyebutkan bahwa kunci utama sebuah gerakan adalah barisan yang tertata rapi seperti bangunan yang tersusun kokoh.

Sinergi setidaknya harus terdiri atas 3 komponen, sebagai berikut :

  1. Sinergi internal Pemuda Muhammadiyah, ialah bentuk kerjasama yang terjalin antar kader Pemuda Muhammadiyah, dimana pola komunikasi dari pimpinan hingga kader di akar rumput dapat berjalan maksimal tanpa sekat dan batasan. Hal ini akan menghasilkan kesamaan visi dan informasi, sehingga mampu membuat Pemuda Muhammadiyah melangkah bersama
  2. Sinergi internal Muhammadiyah. Muhammadiyah sebagai induk organisasi bagi Pemuda Muhammadiyah, wajib memberikan dukungan yang baik kepada Muhammadiyah. Dukungan itu dilakukan baik oleh Pimpinan Muhammadiyah dari level daerah hingga ranting, maupun oleh AUM. Semua wajib memahami bahwa membantu perkembangan Pemuda Muhammadiyah, sama artinya dengan menyiapkan kader-kader terbaik untuk Muhammadiyah di masa depan.
  3. Sinergi eksternal. Pemuda Muhammadiyah sebagai bagian dari organisasi kepemudaan juga wajib hukumnya bersinergi dengan organisasi lain di luar Muhammadiyah, baik itu Organisasi Pemerintah Daerah (OPD), termasuk di dalamnya organisasi kepemudaan. Hal ini menjadi penting dalam rangka mewujudkan kader pemuda muhammadiyah sebagai kader bangsa, yang juga harus ikut serta dalam pembangunan bangsa, terutama pembangunan di daerah sendiri, yaitu Cilacap. Dengan sinergi ini akan banyak pembelajaran yang bisa diambil oleh kader yang nantinya mampu menghasilkan kekuatan gerakan baru yang lebih revolusioner dan berkemajuan.

Kemajuan, atau biasa kita menyebutnya Berkemajuan. Adalah tujuan dari gerakan yang harus diwujudkan oleh kader-kader Pemuda Muhammadiyah, dimana semua sinergitas yang dibangun harus didasarkan pada keinginan untuk berlomba-lomba dalam kebaikan. Ini berarti Pemuda Muhammadiyah dalam bekerjasama dengan siapapun menjadikan Amar Maruf Nahi Mungkar sebagai landasan bekerjasama sehingga memiliki garis yang tegas dalam gerakannya.

Kemajuan juga bisa bermaksud bahwa Pemuda Muhammadiyah harus bekerja ekstra untuk meningkatkan potensi kader di segala lini. Di internal AUM misalnya, Pemuda Muhammadiyah wajib mendorong kader-kadernya untuk aktif berperan sebagai pioner dalam memajukan AUM. Di tingkatan yang lain, Pemuda Muhammadiyah wajib mendorong dan memfasilitasi kader-kadernya berperan di bidang politik, baik itu sebagai pemain maupun sebagai penyelenggara.

Lebih dari itu ciri kemajuan yang diharapkan dapat dibangun adalah, Pemuda Muhammadiyah mampu membangun organisasi sampai tingkat ranting. Minimal di mana ada PRM, maka di situ pula ada Pimpinan Ranting Pemuda Muhammadiyah. Hal yang hanya bisa tercipta jika kita semua yang peduli pada perkaderan Muhammadiyah, mau untuk turun tangan membantu akselerasi organisasi sampai tingkat terkecil. Misalnya ada aturan wajib dari PDM, setiap karyawan AUM di bawah 40 tahun wajib hukumnya untuk mengikuti kegiatan Baitul Arqom Dasar, sebagai awal mula mereka aktif di Pemuda Muhammadiyah.

*Ditulis oleh Aan Saeful Islam (Ketua Pimpinan Daerah Pemuda Muhammadiyah Kabupaten Cilacap terpilih)