Refleksi Diri Paca Baitul Arqom Dasar Pemuda

oleh : Hananta Wisnu Hermawan*

Kepada pemuda: ‘Bebanmu akan berat. Jiwamu harus kuat. Tetapi aku percaya, langkahmu akan jaya. Kuatkan pribadimu!’ (Buya Hamka)

pdmcilacap.com, Cilacap – Pemuda adalah aset bangsa di masa depan. Berbicara pemuda pasti berbicara keadaan bangsa 20-30 tahun di masa mendatang. Kaum muda menjadi komponen penting yang perlu dilibatkan dalam pembangunan bangsa. Maka pemuda perlu upgrade diri baik fisik maupun pengetahuan serta meningkatkan kemampuan berfikir kritis agar tercipta keterampilan yang inovatif dan kreatif dalam menyelesaikan permasalahan yang ada.

Pimpinan Daerah Pemudah Muhammadiyah (PDPM) Cilacap menjawab tantangan tersebut dengan mengadakan Baitul Arqom Dasar (BAD). Ini sebagai sarana meningkatkan capacity building Pemuda Muhammadiyah se Kabupaten Cilacap di SMK Muhammadiyah Majenang.

Penulis merupakan salah satu peserta kegiatan tersebut bersama 4 perwakilan pemuda lainnya dari Cabang Jeruklegi. Selama perjalanan dari Jeruklegi menuju Majenang, kami berbincang banyak tentang berbagai masalah dan solusi sementara dari permasalahan tersebut. Seraya berharap dalam BAD itu kami bisa menemukan solusi terbaik untuk bisa diterapkan di cabang.

Ternyata BAD ini benar-benar membuka cakrawala berpikir atau insight yang baru dalam berdinamika di kegiatan pemuda. Dari segi tauhid sampai orbitase pemuda. Dari keempat materi yang diberikan panitia penulis menangkap 2 hal penting yang harus dilakukan sebagai perjuangan pemuda di masa mendatang yakni semangat Amar ma’ruf Nahi Munkar serta Fastabiqul Khairat.

Amar Ma’ruf Nahi Munkar

Muhammadiyah sebagai sebuah gerakan Islam yang melaksanakan dakwah amar ma’ruf nahi munkar dalam rangka menegakkan dan menjunjung tinggi agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenar-benarnya. Oleh karena itu landasan semangat amar ma’ruf nahi munkar harus dimiliki oleh Pemuda Muhammadiyah.

Dr. Agung Danarto dalam suatu kesempatan pernah menjelaskan bahwa dakwah amar ma’ruf nahi munkar dapat dilakukan kepada perseorangan maupun masyarakat. Di bidang perseorangan dakwah Islam dapat dibagi terhadap 2 golongan, yakni orang yang telah dan yang belum Islam. Kepada yang telah Islam dakwah dilakukan dengan mengajak untuk memiliki sikap pembaharu berdasar Alquran dan Assunah.

Kepada yang belum Islam dakwah diisi dengan seruan serta ajakan untuk memeluk agama akhir zaman ini. Selanjutnya dalam bidang masyarakat dakwah dilakukan dengan bentuk bimbingan dan peringatan dalam rangka membawa kebaikan bagi sekalian alam.

Kedua bidang tersebut tentunya dilandasi dengan taqwa dan hanya mengharap ridha Allah sebagai implementasi tauhid dalam diri pemuda demi masa depan umat Islam. Maka pemuda wajib hukumnya mengaplikasikan semangat amar ma’ruf nahi munkar dalam kedua bidang tersebut.

Cara sederhana dalam mengaplikasikan semangat tersebut antara lain mendidik, merangkul, menasehati, memberikan apresiasi, memberi teladan, menghormati keberagaman, memudahkan serta mengedepankan ketaatan.

Fastabiqul Khairot

Prof. Abdul Mu’ti menerangkan semangat fastabiqul khoirot bukan hanya sekedar berkompetisi, tetapi berkompetisi secara sehat dan ksatria. Dengan semangat sehat dan ksatria tersebut maka kita akan berusaha melakukan yang terbaik tanpa melumpuhkan orang lain. Bersaing dengan kualitas yang kita miliki bukan mengembangkan konfrontasi dengan orang maupun kelompok lain.

Beliau juga menambahkan dalam tulisan lain bahwa ada 4 dimensi fastabiqul khoirot, yakni berbuat banyak kebaikan, menebar kebaikan sebanyak-banyaknya ke lingkungan, amal saleh yang dilakukan harus berkualitas, serta menjadi pelopor dan innovator. Keempat dimensi tersebut erat kaitannya dengan semangat jiwa muda yang peduli dengan lingkungan serta masyarakat sekitar.  

Akhirnya, penulis berharap semoga pasca BAD para kaum muda Muhammadiyah akan banyak yang berkontribusi untuk Muhammadiyah dan bangsa serta mampu menerapkan dan mengimplementasikan materi-materi yang disajikan pembicara. Dan juga semangat mengajak kepada kebaikan, melarang kepada keburukan serta berlomba-lomba dalam kebaikan mampu menjadi spirit perjuangan dalam kehidupan sehari-hari sebagai seorang kader persyarikatan. (han/sand)

*Penulis adalah seorang pendidik di Kecamatan Jeruklegi, Cilacap