Pengajian Rutin ‘Aisyiah Ranting Cilongkrang Perwujudan Ranting itu Penting

pdmcilacap.com, Wanareja – Pengajian rutin Aisyiyah Ranting Cilongkrang, Ahad (8/10/2023) bertempat di Masjid Baitussalam Cilongkrang, Kecamatan Wanareja, Cilacap. Pengajian pekanan yang diadakan rutin setiap hari Ahad.

Dalam sambutannya Ketua Pimpinan Ranting Aisyiyah (PRA) Cilongkrang, Sandra Dewi mengatakan , pengajian rutin pekanan dititikberatkan pada amalan sehari-hari. Ajang silaturahmi setiap jama’ah dan membahas permasalahan keseharian. “Untuk pengajian pekanan kali ini dihadiri sekitar 30 jama’ah karena ada sebagian yang sedang panen kacang hijau,” imbuhnya.

Dikatakan, masa panen padi sawah maupun palawija di pedesaan menjadi masalah yang perlu dicermati agar kegiatan pengajian bisa berjalan dengan baik dan tidak menjadi kendala. “Ini penting agar kegiatan panen maupun kajian tetap bisa berjalan dan tidak saling terganggu,” lanjut Sandra.

Pengajian pekanan ahad pagi kali ini mengusung tema ” Tata Cara Pengurusan Jenazah dalam Islam, Hukum dan Ketentuannya” bersama pembicara Ustaz Sokheh.

Dalam materinya, Ustaz Sokeh menyampaikan tata cara pengurusan jenazah harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai aturan. “Khusus untuk memandikan dan mengkafani adalah mahram. Tidak diperkenankan mayit perempuan dimandikan oleh laki-laki yang bukan mahram. Sebaiknya dimandikan oleh keluarga dekat. Ada empat hal wajib dalam pengurusan jenazah yaitu memandikan, mengafani, menyolatkan dan menguburkan,” tegasnya.

Pengajian dilakukan dengan gembira, karena pembawaan Ustaz Sokheh yang humoris dan jama’ah yang antusias karena materi yang sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.

Praktik mengafani diperagakan oleh model dari jamaah sampai dengan menghadapkan mayit setelah dikafani hingga tata cara salat jenazah dan hukum-hukumnya.

Sebagai penutup PCA Wanareja menyampaikan penguatan bahwa ranting itu penting sebagai ujung tombak gerakan dakwah ‘Aisyiyah dan pengajian rutin yang sistematis menghasilkan kesadaran beragama dan melekat karena tidak mengotori logika. (asihIndriyati/smd)